20 jurnal


Ringkasan Jurnal 1: Wacana Penyemangat dalam Lirik Lagu Pop Punk

Judul: Wacana Penyemangat dalam Lirik Lagu Pop Punk

Penulis: Muhammad Ghazian Hafizhuddin, Ratri Rizki Kusumalestari

Teori: Pop punk sebagai subgenre musik punk yang memadukan musik punk rock dan pop, serta lirik tentang semangat dan realita yang relatable bagi anak muda.

Metode: Kualitatif dengan paradigma kritis Marxisme.

Hasil:

 Lirik lagu "Ruang Dilema" Hardmilk mengandung kognisi sosial dan realitas yang terbentuk dari peristiwa sosial di lingkungan band.

 Lagu ini menyampaikan pesan semangat dan motivasi untuk menjalani hari dengan penuh semangat.

Ringkasan Jurnal 2: Analisis Semiotika Pesan Sosial dalam Video Klip Lagu "Halu" Febby Putri

Judul: Analisis Semiotika Pesan Sosial dalam Video Klip Lagu "Halu" Febby Putri

Penulis: Reni Kristiani

Teori: Semiotika Charles Sanders Peirce untuk menganalisis tanda, objek, dan interpretan dalam video klip.

Metode: Kualitatif dengan analisis semiotika Charles Sanders Peirce.

Hasil:

 Video klip "Halu" Febby Putri memiliki pesan sosial tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan memberikan dukungan bagi pengidap skizofrenia.

 Video klip ini menyampaikan nilai material, vital, kerohanian, kebenaran, keindahan, moral, dan religius.

Kesimpulan:

Kedua jurnal membahas tentang pesan yang terkandung dalam karya seni musik, yaitu lirik lagu pop punk dan video klip lagu. Jurnal pertama berfokus pada pesan semangat dan motivasi, sedangkan jurnal kedua berfokus pada pesan sosial tentang kesehatan mental. Kedua jurnal ini menunjukkan bahwa karya seni musik dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan yang penting dan bermanfaat bagi masyarakat.

Ringkasan Jurnal 3: Kajian Roland Barthes

Judul: Kajian Roland Barthes

Penulis: Al Fatur Rohmaniah

Teori: Semiotika sebagai ilmu tentang tanda dan proses yang berhubungan dengan tanda, termasuk sistem tanda dan proses yang berlaku bagi penggunaan tanda.

Metode: Penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes.

Hasil:

 Semiotik adalah ilmu yang mengkaji tanda dan proses yang berhubungan dengan tanda.

 Roland Barthes mengembangkan gagasan Ferdinand de Saussure dan menerapkannya secara lebih luas dalam semiotika.

 Barthes membedakan antara penanda (signifier) dan petanda (signified) dalam sebuah tanda.

 Penanda adalah apa yang dikatakan, ditulis, atau dibaca, sedangkan petanda adalah pikiran atau konsep (gambaran mental).

Ringkasan Jurnal 4: Representasi Perundungan Pada Video Musik BabyMetal – Ijime, Dame, Zettai : Analisis semiotika Roland Barthes

Judul: Representasi Perundungan Pada Video Musik BabyMetal – Ijime, Dame, Zettai : Analisis semiotika Roland Barthes

Penulis: Mela Dwi Palupi Handayani, Tri Cahyo Kusumandyoko

Teori: Semiotika Roland Barthes untuk menganalisis makna visual dalam video musik BabyMetal "Ijime, Dame, Zettai".

Metode: Pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisis semiotika Roland Barthes.

Hasil:

 Video musik "Ijime, Dame, Zettai" merepresentasikan perundungan melalui makna denotasi, konotasi, dan mitos.

 Makna denotasi menunjukkan seorang pria yang terpuruk setelah dirundung.

 Makna konotasi menunjukkan kemarahan dan harapan korban perundungan.

 Makna mitos menunjukkan kobaran api sebagai simbol kemarahan, batu nisan sebagai simbol kematian, cahaya sebagai simbol harapan, dan jubah hitam sebagai simbol keburukan.

Ringkasan Jurnal 5: Analisis Semiotika Roland Barthes Terhadap Lirik Lagu Band Noah “Puisi Adinda”

Judul: Analisis Semiotika Roland Barthes Terhadap Lirik Lagu Band Noah “Puisi Adinda”

Penulis: David Ardhy Aritonang & Yohannes Don Bosco Doho

Teori: Semiotika Roland Barthes untuk menganalisis makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam lirik lagu Noah "Puisi Adinda".

Metode: Penelitian kualitatif interpretatif dengan analisis semiotika Roland Barthes.

Hasil:

 Denotasi: Lirik lagu menceritakan tentang seorang laki-laki yang ingin memperbaiki hubungan dengan kekasihnya setelah terjadi pertengkaran.

 Konotasi: Lirik lagu mengandung pesan moral tentang pentingnya mengalah, perhatian, sabar, dan setia dalam hubungan percintaan.

 Mitos: Lirik lagu mengandung mitos tentang peran laki-laki dalam hubungan percintaan, yaitu sebagai pihak yang harus lebih banyak mengalah.

Ringkasan Jurnal 6: Pesan Moral pada Film Mencari Hilal: Analisis Semiotika Roland Barthes

Judul: Pesan Moral pada Film Mencari Hilal: Analisis Semiotika Roland Barthes

Penulis: Elvina Juniatri, Sururuddin, Mila Wahyuni

Teori: Semiotika Roland Barthes untuk menganalisis makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam film "Mencari Hilal".

Metode: Penelitian kualitatif interpretatif dengan analisis semiotika Roland Barthes.

Hasil:

  Scene 1:

   Denotasi: Seorang perempuan membeli susu di toko Mahmud.

   Konotasi: Dialog menunjukkan akad jual beli dengan kesepakatan meskipun terdapat kekurangan pada barang yang dijual.

   Mitos: Kesepakatan adalah syarat dalam jual beli. Penjual menunjukkan kelebihan dan kekurangan barang kepada pembeli, dan pembeli dengan ikhlas menerima barang dan membayar kepada penjual.

   Pesan moral: Adab jual beli, di mana penjual yang meniatkan perdagangannya sebagai ibadah kepada Allah, menerangkan keadaan barang yang sudah tidak sempurna sebelum pembeli membayar barang tersebut. Setelah pembeli ikhlas menerima barang, barulah terjadi akad jual beli antara Mahmud dan pembelinya.

Ringkasan Jurnal 7: Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Video Klip Lagu Surefire oleh John Legend

Judul: Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Video Klip Lagu Surefire oleh John Legend

Penulis: Fitri Soraya, Arie Prasetio S.Sos.,M.Si

Teori: Semiotika Roland Barthes untuk menganalisis makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam video klip lagu John Legend "Surefire".

Metode: Penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes.

Hasil:

 Denotasi: Video klip menunjukkan seorang perempuan muslim yang sedang kasmaran dengan seorang laki-laki non-muslim.

 Konotasi: Video klip ini menunjukkan perjuangan cinta beda agama yang diselingi dengan tantangan diskriminasi.

 Mitos: Video klip ini merepresentasikan perempuan muslim yang selalu menutup aurat dan berperilaku sesuai syariat Islam.

Ringkasan Jurnal 8: Representasi Nasionalisme dalam Video Klip “Bumi Terindah (ft. Farhad)” Karya Alffy Rev (Analisis Roland Barthes)

Judul: Representasi Nasionalisme dalam Video Klip “Bumi Terindah (ft. Farhad)” Karya Alffy Rev (Analisis Roland Barthes)

Penulis: Seruni Achdiah Absari

Teori: Semiotika Roland Barthes untuk menganalisis makna denotasi, konotasi, dan ideologi dalam video klip Alffy Rev "Bumi Terindah".

Metode: Penelitian kualitatif dengan pendekatan kritis dan analisis Roland Barthes.

Hasil:

 Denotasi dan konotasi: Video klip menunjukkan keindahan alam Indonesia, budaya Indonesia, dan semangat nasionalisme.

 Edeologi: Video klip ini merepresentasikan ideologi nasionalisme yang kuat dan cinta tanah air.

Ringkasan Jurnal 9: Konstruksi Nilai Romantisme Dalam Lirik Lagu (Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Pada Lirik Lagu “Melukis Senja”)

Judul: Konstruksi Nilai Romantisme Dalam Lirik Lagu (Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Pada Lirik Lagu “Melukis Senja”)

Penulis: Christopher Yudha Erlangga, Ichsan Widi Utomo, Anisti

Teori: Semiotika Ferdinand De Saussure untuk menganalisis makna penanda dan petanda dalam lirik lagu "Melukis Senja".

Metode: Studi kasus dengan pendekatan semiotika Ferdinand De Saussure.

Hasil:

 Lirik lagu "Melukis Senja" mengandung makna tentang cinta dan komitmen dalam hubungan romantis.

 Penanda dan petanda dalam lirik lagu saling berkaitan untuk membangun makna tentang cinta dan komitmen.

 Makna cinta dan komitmen dalam lirik lagu "Melukis Senja" sejalan dengan teori segitiga cinta yang dikemukakan oleh Sternberg, yaitu gairah, keintiman, dan komitmen.

Ringkasan Jurnal 10: Analisis Lagu Iwan Fals Menggunakan Semiotik Roland Barthes

Judul: Analisis Lagu Iwan Fals Menggunakan Semiotika Roland Barthes

Penulis: Suparman

Teori: Semiotika Roland Barthes untuk menganalisis makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam lirik lagu Iwan Fals.

Metode: Penelitian kualitatif dengan analisis konotasi Roland Barthes.

Hasil:

 Lirik lagu Iwan Fals merepresentasikan kritik sosial terhadap kesenjangan sosial di era Orde Baru.

 Makna denotasi lirik lagu menunjukkan gambaran rakyat kecil yang tertindas dan kelas atas yang menikmati kue pembangunan.

 Makna konotasi lirik lagu mengkritik keserakahan dan kekejaman kelas atas terhadap rakyat kecil.

 Mitos dalam lirik lagu menunjukkan stereotip tentang kelas bawah dan kelas atas.

Ringkasan Jurnal 11: Analisis Semiotik Makna Motivasi Berkarya Lirik Lagu Zona Nyman Karya Fourtwenty

Judul: Analisis Semiotik Makna Motivasi Berkarya Lirik Lagu Zona Nyman Karya Fourtwenty

Penulis: Chepi Nurdiansyah

Teori: Semiotika Roland Barthes

Metode: Penelitian kualitatif dengan pendekatan interpretatif

Hasil:

 Bait I:

  Denotasi: Aktivitas rutin di pagi hari, rasa bosan, dan keinginan untuk keluar dari zona nyaman.

  Konotasi: Kritik terhadap budaya materialisme dan ambisi berlebihan yang dapat membuat orang terjebak dalam rutinitas yang membosankan.

  Makna: Lirik lagu memotivasi pendengar untuk berani keluar dari zona nyaman dan mengeksplorasi potensi diri mereka.

Ringkasan Jurnal 12: Representasi Feminisme dalam Video Klip Lagu God is a woman

Judul: Representasi Feminisme dalam Video Klip Lagu God is a woman

Penulis: Kezia Judith Carolina Poetiray, I Gusti Agung Alit Suryawati, I Dewa Ayu Sugiarica Joni

Teori: Semiotika Roland Barthes

Metode: Penelitian kualitatif dengan paradigma konstrukvisme

Hasil:

 Video klip "God is a woman" merepresentasikan feminisme posmodern, di mana perempuan digambarkan sebagai sosok yang kuat, mandiri, dan bebas untuk mengekspresikan diri.

 Ariana Grande dalam video klip ini menunjukkan bahwa perempuan tidak bergantung pada laki-laki, memiliki kekuatannya sendiri, dan berhak untuk dihargai atas dirinya sendiri.

 Video klip ini juga mengkritik pandangan seksisme dan patriarki yang sering merendahkan perempuan.

Persamaan dan Perbedaan

Kedua jurnal menggunakan semiotika Roland Barthes untuk menganalisis makna dalam karya seni populer. Jurnal pertama menganalisis makna motivasi dalam lirik lagu Fourtwenty "Zona Nyman", sedangkan jurnal kedua menganalisis representasi feminisme dalam video klip Ariana Grande "God is a woman".

Ringkasan Jurnal 13: Analisis Semiotika Roland Barthes pada Video Musik Exo Lotto

Judul: Analisis Semiotika Roland Barthes pada Video Musik Exo Lotto

Penulis: Rahma Rezqita Arum, Radea Yuli A. Hambali

Teori: Semiotika Roland Barthes

Metode: Penelitian deskriptif kualitatif

Hasil:

 jlVideo musik Exo "Lotto" menggunakan simbol-simbol dan gestur untuk menyampaikan makna tentang pertarungan antara kebaikan dan kejahatan.

 Warna putih melambangkan kesucian dan kedamaian, sedangkan warna merah melambangkan keberanian, kekuatan, dan bahaya.

 Sosok perempuan dalam video musik melambangkan kebaikan, sedangkan sosok Suho melambangkan kejahatan.

 Video musik ini menunjukkan bahwa kebaikan pada akhirnya akan mengalahkan kejahatan.

Ringkasan Jurnal 14: Makna Terhadap Mitos dalam Lirik Lagu “Takut” Karya Idgitaf: Kajian Semiotika Roland Barthes

Judul: Makna Terhadap Mitos dalam Lirik Lagu “Takut” Karya Idgitaf: Kajian Semiotika Roland Barthes

Penulis: Indah Kusuma Damayanti

Teori: Semiotika Roland Barthes

Metode: Penelitian kualitatif deskriptif

Hasil:

 Lagu "Takut" karya Idgitaf menceritakan tentang kekhawatiran dan ketakutan yang dialami manusia di fase kehidupan usia dewasa.

 Lirik lagu ini mengandung makna denotatif tentang sosok "aku" yang memiliki ambisi, antusias, dan mimpi yang ingin dikejar.

 Lirik lagu ini juga mengandung makna konotatif tentang mitos yang berkembang di masyarakat bahwa usia 20 tahun adalah usia yang harus mulai mengejar segala target, ambisi, dan mimpi.

 Mitos ini menyebabkan kekhawatiran dan ketakutan bagi orang-orang yang baru menginjak usia 20 tahun, karena mereka merasa tertekan untuk segera mencapai kesuksesan.

Jurnal 15: Budaya Indonesia Dalam Video Klip Coldplay “Amazing Day” (Analisis Semiotika Roland Barthes)

 Tujuan: Menganalisis budaya Indonesia dalam video klip Coldplay "Amazing Day".

 Metode: Analisis semiotika Roland Barthes.

 Hasil:

   Denotasi: Tiga budaya Indonesia teridentifikasi:

     Pakaian adat: Baju Batik, Ulos, dan Kebaya.

     Gerakan tari: Tari Kecak, Tari Legong, dan Tari Saman.

     Ritual: Upacara adat pernikahan dan ritual keagamaan.

   Konotasi: Pesan syukur atas anugerah Tuhan, kepatuhan kepada orang tua, kasih sayang, dan penghargaan kearifan lokal.

     Syukur: Digambarkan melalui adegan doa dan rasa bahagia.

     Kepatuhan: Digambarkan melalui adegan anak yang menghormati orang tua.

     Kasih sayang: Digambarkan melalui adegan keluarga yang saling menyayangi.

     Penghargaan kearifan lokal: Digambarkan melalui adegan ritual adat dan penggunaan bahasa daerah.

   Mitos: Pakaian adat, tari, dan ritual sebagai simbol penghormatan kepada Tuhan dan leluhur.

     Pakaian adat: Diyakini memiliki kekuatan magis dan makna spiritual.

     Tari: Dipercaya sebagai bentuk komunikasi dengan roh leluhur.

     Ritual: Dianggap sebagai cara untuk mendapatkan berkah dari Tuhan.

Contoh:

  Dalam adegan awal video klip, terlihat sekelompok anak yang mengenakan pakaian adat Batik sedang menari Tari Kecak. Hal ini menunjukkan budaya Indonesia yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai luhur.

 Di bagian tengah video, terdapat adegan pernikahan adat Batak yang menggunakan Ulos sebagai busana pengantin. Hal ini menunjukkan makna pernikahan dalam budaya Batak yang sakral dan penuh makna.

 Di akhir video, terlihat sekelompok orang yang sedang melakukan ritual keagamaan di Pura Besakih, Bali. Hal ini menunjukkan keragaman agama dan budaya di Indonesia yang hidup berdampingan dengan damai.

Jurnal 16: Analisis Semiotik Roland Barthes Video Musik Either Way – Ive

 Tujuan: Menganalisis makna dalam video musik Ive "Either Way".

 Metode: Analisis semiotika Roland Barthes.

 Hasil:

   Scene opening:

     Denotasi: Tata surya dan kabut.

     Konotasi: Manusia dan masalahnya kecil jika tidak dihargai. Dunia luas, manusia hanya bagian kecil.

       Manusia dan masalahnya: Digambarkan melalui seorang wanita yang sedang sedih dan termenung.

       Dunia luas: Digambarkan melalui gambar tata surya yang luas.

     Mitos: Galaksi melambangkan kemarahan dewi Hera.

       Kemarahan dewi Hera: Dihubungkan dengan kesedihan dan kekecewaan wanita dalam video klip.

   Sinematografi:

   Konotasi: Warna biru melambangkan ketenangan dan kesedihan. Menangis meluapkan emosi.

 Ketenangan: Digambarkan melalui warna biru langit dan laut.

 Kesedihan: Digambarkan melalui ekspresi wajah wanita yang sedih dan air matanya.

 Denotasi: Menangis mengeluarkan air mata.

 Menangis: Digambarkan sebagai cara wanita untuk meluapkan kesedihannya.

Contoh:

 Sepanjang video klip, warna biru mendominasi, mulai dari langit, laut, hingga pakaian yang dikenakan wanita. Hal ini menunjukkan suasana hati wanita yang sedang sedih dan galau.

 Adegan wanita yang menangis di tepi pantai menunjukkan kesedihan dan kekecewaan yang mendalam. Air matanya menjadi simbol luapan emosi yang tidak dapat ditahan.

Jurnal 17: Representasi Stereotipe Perempuan dan Budaya Patriarki Dalam Video Klip Meghan Trainor “All About That Bass”

Tujuan: Menganalisis representasi stereotipe perempuan dan budaya patriarki dalam video klip Meghan Trainor "All About That Bass".

 Metode: Semiotika Roland Barthes.

 Hasil:

   Video klip ini merepresentasikan perempuan sesuai stereotipe dan budaya patriarki.

  Stereotipe direpresentasikan melalui lirik dan adegan video klip, seperti:

    Perempuan diidentikkan dengan warna pink, rok, aksesoris, rambut panjang hitam, kulit putih, dan badan langsing.

   Perempuan digambarkan sebagai objek yang menarik perhatian pria.

  Budaya patriarki digambarkan melalui adegan perempuan yang tunduk pada pria.

 Kesimpulan: Video klip ini memperkuat stereotipe perempuan dan budaya patriarki, dan tidak menantang norma-norma tersebut.

Jurnal 18: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Video Klip “Last Roar” Oleh Tuan Tigabelas

 Tujuan: Menganalisis makna dalam video klip Tuan Tigabelas "Last Roar".

 Metode: Semiotika Roland Barthes.

 Hasil:

 Video klip ini menyampaikan pesan tentang kerusakan lingkungan dan hilangnya harimau akibat deforestasi dan perburuan.

Pesan disampaikan melalui gambar dan simbol, seperti:

Gambar harimau yang terluka dan terancam punah.

Gambar hutan yang gundul dan terbakar.

 Simbol budaya leluhur yang diwariskan untuk menghormati harimau.

 Video klip ini mengkritik manusia yang merusak alam dan membunuh harimau demi keuntungan.

Kesimpulan: Video klip ini berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan harimau.

Jurnal 19: Representasi Imperialisme Budaya Dalam Video Musik BTS “Dynamite” (Kajian Semiotika Roland Barthes)

Tujuan: Menganalisis representasi imperialisme budaya dalam video musik BTS "Dynamite".

Metode: Semiotika Roland Barthes.

Hasil:

 Video musik "Dynamite" menunjukkan unsur budaya Inggris, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

 BTS dan gaya khasnya tetap menjadi fokus utama.

 Hal ini menunjukkan Koreanisasi sebagai bentuk baru imperialisme budaya.

 Gabungan budaya dalam video musik ini juga dapat dilihat sebagai hibriditas budaya.

Jurnal 20: The Main Character in “Lowlife” Music Video by Neck Deep Band: A Semiotic Approach

Tujuan: Menganalisis makna yang disampaikan oleh karakter utama dalam video musik "Lowlife" oleh Neck Deep Band.

Metode: Semiotika Roland Barthes.

Hasil:

 Karakter utama Jett mewakili seorang pria yang menikmati hidup sebagai penyendiri.

 Dia dipisahkan dari kehidupan biasa yang dia inginkan.

 Tindakan dan pakaiannya menunjukkan sinisme terhadap kelas elit yang hidup membosankan.

 Jett terkejut dan bingung melihat seorang pria mengecat bunga di taman.

 Hal ini menunjukkan bahwa Jett tidak terbiasa dengan ekspresi artistik dan keindahan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Diri Sendiri

ANALISIS LAGU LUCID DREAM KARYA JUICE WRLD

Artificial Intelligence (AI) sebagai Referensi dalam Desain Komunikasi Visual